Pernah mendengar teman bilang, “gue nggak jago ngomong, elo aja deh!”, padahal ini adalah projek kolaborasi dan kamu sudah mengerjakan bagian-bagian penting. Apa yang kamu rasakan mendengar kalimat tersebut? Sebel ya? I feel you and I do understand how you feel.
Lalu teman ini pun rasanya sama sekali tidak benar-benar berusaha untuk latihan atau minimal mencoba praktek bicara di depan kamu selama 5 menit. Hhhhhh.
Kita pernah banget lah ya, ada di situasi seperti ini?
Pernah kah kita menyadari, apabila hal ucapan tersebut, ternyata menghalangi atau membatasi diri untuk maju dan bertumbuh?
Pernah juga kah kita memahami bahwa seseorang bisa mengatakan ‘tidak bisa’ karena berbagai macam alasan dan pengalaman yang pernah dilalui? Hingga membuat dia membatasi dirinya untuk melakukan sesuatu.
Membatasi. Limiting.
Tanpa disadari, seseorang tersebut sudah membatasi dirinya.
Tanpa disadari, kita sudah membatasi diri kita.
Untuk maju dan berkembang.
Bagaimana cara kita keluar dari lingkaran itu, coach?
Beberapa langkah yang bisa dilakukan secara mandiri. Perhatikan hal-hal ini:
▫️ Menyadari kita memiliki atau membuat limiting belief tersebut.
▫️ Kalimat tersebut, fakta (ada data yang mendukung) atau hanya sekadar pikiran?
▫️ Apabila di dengarkan dengan baik, suara siapa yang terdengar?
▫️ Bagaimana mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat yang positif dan membangun?
Apa saja yang Anda temukan setelah melakukan latihan kecil di atas?
Would you like to have a personal coaching session to move forward?
Limiting Belief: Disadari atau Tidak?
